Dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri yang penuh kegembiraan, ada eorang anak rantau yang merindukan kampung halamannya. Meskipun tidak dapat pulang ke kampung halaman untuk merayakan bersama keluarga seperti yang biasa dilakukan, perasaan kerinduannya begitu mendalam. Setiap malam takbir, air matanya tidak terasa menetes membasahi pipi. Ia merasa sedih karena tidak dapat merayakan malam takbir dekat dengan keluarga, seperti yang pernah ia rasakan sebelumnya. Dalam sudut kamar yang sunyi, ia merasakan kesendirian yang tidak biasa. Ia duduk di dekat kaca, melihat langit malam yang begitu gelap dan mendengar lantunan takbir yang bergema di kejauhan. Suara takbir yang merdu itu membuatnya semakin merindukan kehangatan keluarga dan keramaian di kampung halaman. Meskipun ada perbedaan dalam perayaan kali ini, anak rantau ini tetap berusaha menjalankan ibadah dengan sepenuh hati dan berdoa agar segala amal ibadahnya diterima oleh Allah. Meskipun jauh dari keluarga, ia tetap berhara...